PemeriksaanAmbulans (mesin mati) = Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan yang dapat dilakukan ketika ambulans berada di pangkalan: 1. Periksa seluruh badan ambulans. Cari kerusakan yang dapat mempengaruhi jalannya pengoperasian yang aman. 2. Periksa roda dan ban. Periksa adanya kerusakan atau robeknya pelek roda dan bagian luar ban.
Prosedur Pemeriksaan Kerusakan Ban a. Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. b. Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan pelek. c. Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak pada sisi luar dan sisi dalam dari ban. Kerusakan yang sering terjadi pada ban diantaranya ply-cord putus retak alur, rusak luar telapak, retak dinding samping, kerusakan bead, lapisan ban terpisah separation, dan kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada ban tubeless. d. Secara visual, periksa perubahan bentuk/keausan pada pola ban. Keausan yang sering terjadi pada ban adalah keausan normal dan keausan yang tidak normal, yakni aus pada shoulder, aus pada bagian tengah tread, aus sebelah luar/dalam, aus menyamping/berbulu, aus tidak rata spot wear, dan toe-and-heel. 2. Memeriksa Kerusakan Ban Dalam Prosedur Pemeriksaan Ban dalam a. Bersihkan seluruh permukaan ban dalam dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel. b. Periksa kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radial juga. c. Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti baru. d. Periksa kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan terpasang. e. Periksa karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti baru. 3. Memeriksa dan Mengatur Tekanan Udara Ban a. Item yang perlu disiapkan 1 Alat ukur ban 2 Chock udara untuk ban 3 Udara bertekanan b. Prosedur 1 Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal bila ban masih terpasang. 2 Periksa tekanan udara ban. Senantiasa pasang tutup katup Gambar 35. Pemeriksaan Tekanan Udara ban 3 Pompa ban New Tread Worn Tread TREAD WEAR INCICATOR Location marks c. Tekanan Udara Standar dengan/tanpa barang Tabel 3. Tekanan Udara Standar Ukuran ban Tekanan udara kg/cm2 depan & belakang 11/ Gambar 36. Pengaturan Tekanan Udara Ban c. Rangkuman 3. BATAS PEMAKAIAN BAN LUAR Indikator Keausan Ban = Tread Wear Indicator. Indikator keausan ban adalah tonjolan di dalam tread yang jumlahnya empat sampai enam di sekeliling ban. Tingginya 1,6 sampai 1,8 mm dari dasar tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus diganti. Gambar Indikator Keausan Ban SALAH BETUL SALAH Tekanan Angin PEMERIKSAAN BAN LUAR 1. Kesesuaian ban terhadap pelek yang digunakan. Ukuran ban harus sesuai dengan pelek yang digunakan 2. Pemeriksaan keausan ban. Keausan ban dapat dilihat dengan melihat indikator keausan ban pada tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus diganti. 3. Tekanan angin. Tekanan angin ban yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan dan memperpendek umur ban. 4. Macam-macam kerusakan pada ban a. Rib Tear, yaitu adanya bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban. b. Separation, pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung yang disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban. c. yaitu terputusnya ply-cord pada sidewall. Macam dan Golongan Kerusakan Ban Tabel 12. macam dan Golongan Kerusakan Ban Macam dan Kondisi kerusakan Penggolongan Ply-cord putus Berbahaya Mencapai benang / kanvas Berbahaya Retak alur Belum mencapai benang Hati-hati Mencapai benang / kanvas Berbahaya Rusak luar telapak Belum mencapai benang Hati-hati Mencapai benang / kanvas Berbahaya Retak dinding samping Belum mencapai benang Hati-hati Kerusakan bead Bead broken Berbahaya Lapisan ban terpisah separation Berbahaya Kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada 5. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar, diantaranya a. Ban Aus Pada Shoulder Atau Di Tengah, disebabkan terutama karena tekanan ban. b. Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar, dapat disebabkan oleh Keausan karena menikung, berbelok dengan kecepatan yang berlebihan, kelonggaran yang berlebihan pada bagian suspensi mengakibatkan keausan ban tidak normal, dan sudut camber yang tidak tepat. c. Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu, penyebab utamanya adalah penyetelan toe-in yang tidak tepat. d. Keausan Toe-and-Heel, aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. e. Keausan Spot/Spot Wear Cupping, membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda. PEMERIKSAAN BAN DALAM Pemeriksaan ban dalam meliputi 1. Kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. 2. Keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti baru. 3. Kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. 4. Karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti baru. Hal-hal yang penting harus diperhatikan saat perbaikan 1. Selalu periksa tekanan ban untuk menghindari keausan yang tidak rata. Lihat buku petunjuk bengkel untuk tekanan ban. 2. Pastikan ban yang double belakang bertekanan yang sama. 3. Pastikan tidak ada benda asing pada permukaan kontak antara roda dan tromol rem pada saat pemasangan agar tidak terjadi perubahan bentuk deformasi dan kencangkan baut roda secara merata. Deformasi tromol rem mengakibatkan getaran saat pengereman. 4. Ukur play roda seperti pada gambar untuk mengetahui adanya deformasi serta kondisi pemasangan. d. Tugas 3. 1. Ban diganti dengan pada roda yang sama. Apa akibatnya pada performa kendaraan kecepatan, kemampuan menanjak, pembacaan pada speedometer, dll! Vertical play Side play Dial gauge 2. Jelaskan kecenderungan keausan ban bila a. Tekanan udara terlalu tinggi b. Tekanan udara ban terlalu rendah c. Toe-in terlalu besar d. Toe-out terlalu besar e. Camber terlalu besar f. Camber terlalu kecil e. Tes Formatif 3. 1. Jelaskan jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban tubeless, dan jelaskan dengan gambar sketsa ! 2. Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban luar ! 3. Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban dalam ! f. Kunci Jawaban Formatif 3. 1. Jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban tubeless. a. Rib Tear. Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban yang disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi kerusakan. b. Separation. Pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung terutama pada shoulder, atau pada sidewall. Ini disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan tinggi. c. Terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi defleksi pergerakan-pergerakan yang besar pada sidewall. Gaya regang tarik yang berulang-ulang menyebabkan ply-cord putus. d. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi karena umur pemakaian ban. Apabila tanda indikator keausan pada tread sudah terlihat, ban perlu diganti baru. Keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban 1 Ban aus pada shoulder atau di tengah, disebabkan oleh kesalahan tekanan ban. Tekanan ban terlalu rendah/beban yang berlebihan menyebabkan shoulder aus lebih cepat daripada bagian tengah. Tekanan ban yang terlalu tinggi akan mengebabkan bagian tengah tread aus lebih cepat daripada bagian shoulder. Gambar Aus Pada Tengah Tread dan Pada Shoulder 2 Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar. Kalau sebelah tread keausannya lebih cepat dari yang lain, penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Ban dengan camber positip, mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah luar tread. Untuk ban dengan camber negatip, keausan tread di sebelah dalam akan lebih cepat. Gambar Aus Sebelah Dalam dan Luar 3 Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu. Penyebab utama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelan toe-in yang tidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slip keluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam pada permukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan toe-in. Gambar Keausan Ban Akibat Toe – in Toe-out yang berlebihan akan menarik ban ke dalam dan menggesek bidang singgung tread bagian luar pada Keausan Keausan Keausan Keausan permukaan jalan. Keausan toe-out yang terjadi bentuknya seperti gambar di bawah. Gambar Keausan Ban Akibat Toe - out 4 Keausan Toe-and-Heel. Keausan toe-and-heel adalah aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. Keausan seperti ini juga akan terjadi jika rem secara berulang-ulang diinjak dan dilepaskan, yang mengakibatkan ban tergelincir pada jarak yang pendek berkali-kali. Gambar Keausan Toe – and – Heel 5 Keausan Spot/Spot Wear Cupping. Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti bearing roda, ball joint, tie rod end mengalami keausan yang berlebihan, teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban. Gambar Keausan Spot 2. Prosedur pemeriksaan ban luar. a. Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. b. Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan pelek. c. Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak pada sisi luar dan sisi dalam dari ban. Kerusakan yang sering terjadi pada ban diantaranya ply-cord putus retak alur, rusak luar telapak, retak dinding samping, kerusakan bead, lapisan ban terpisah separation, dan kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada ban tubeless. d. Secara visual, periksa perubahan bentuk/keausan pada pola ban. Keausan yang sering terjadi pada ban adalah keausan normal karena umur pemakaian, dan keausan yang tidak normal, yakni aus pada shoulder, aus pada bagian tengah tread, aus sebelah luar/dalam, aus berbulu, aus tidak rata spot wear, dan toe-and-heel. 3. Prosedur pemeriksaan ban dalam. a. Bersihkan seluruh permukaan ban dalam dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. b. Periksa kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radial c. Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti baru. d. Periksa kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan terpasang. e. Periksa karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti baru. g. Lembar Kerja 3 1. Alat dan Bahan a. Roda dengan rim 13 “ b. Ban yang sudah dibongkar c. Alat ukur tekanan ban d. Chock udara untuk ban e. Lap/majun 2. Keselamatan Kerja a. Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya. b. Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c. Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. d. Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan. 3. Langkah Kerja a. Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien mungkin. b. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti. c. Lakukan pemeriksaan roda dan tanda pemasangan ! d. Mintalah penjelasan pada instruktur, hal yang belum jelas. e. Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas. f. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah digunakan kepada petugas. 4. Tugas a. Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas ! b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ! 4. KEGIATAN BELAJAR 4 Memasang Roda a. Tujuan Kegiatan Belajar 4 Peserta diklat memiliki kemampuan 1. Menjelaskan urutan dan momen pengencangan roda sesuai dengan spesifikasi secara lengkap. 2. Melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi. 3. Menjelaskan penggunaan peralatan dan perlengkapan keamanan tempat. 4. Menjelaskan pemasangan roda-roda dengan aman dan memastikan urutan pengencangan dan momen pengencangan sesuai spesifikasi. 5. Menjelaskan pemeriksaan kerja roda untuk pemasangan roda yang benar dan kemungkinan keausan. 6. Menjelaskan seluruh kegiatan dilaksanakan berdasarkan SOP Standard Operatio Prosedures, undang-undang K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan. b. Uraian Materi 4. 1. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. Gambar 39. Menambah Tekanan Ban b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban. Peralatan yang perlu disiapkan antara lain Tire gauge alat ukur tekanan ban, Chuck udara untuk ban, udara bertekanan, kunci roda dan jack stand. Tabel 5. Standar Tekanan Ban Ukuran ban Tekanan udara kg/cm2 depan & belakang 11/ c. Tempatkan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 ? Kencangkan setiap mur roda dengan kunci mur roda dan periksa jika ada yang kendor. ? Jika ada yang longgar, kencangkan sampai putaran yang ditentukan. ? Putaran untuk mengencangkan - Gambar 41. Mendongkrak kendaraan 4,000 - 4,800 1 2 3 4 5 Hub Mur 1 4 3 2 FOUR WHEEL NUTS 1 4 3 2 5 FIVE WHEEL NUTS 2. Metode pengencangan baut Metode pengencangan baut ada dua, yaitu metode elastic region konvensional dan metode plastic region angle torque. a. Metode elastic region Pada metode ini momen pengencangan bertambah sesuai dengan putaran sudut baut, bila baut dikeraskan melebihi elastic region hanya sudut putaran yang bertambah tetapi momennya tetap. b. Metode plastic region Pada tipe mesin tertentu, baut cylinder head dan main cap bearing dikencangkan dengan metode plastic region. Pada metode ini, pertama baut dikencangkan pada momen yang mendekati yield point titik getas, kemudian diputar lagi sampai melewati yield point. Baut tipe ini menghalangi tegangan aksial di daerah plastic region. Grafik 1. Metode Pengencangan Baut DAERAH ELASTIS TITIK GETAS DAERAH PLASTIS VARIASI KECIL VARIASI BESAR TEKANAN AKSIAL BAUT PATAH c. Rangkuman 4 1. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban menurut spesifikasi. c. Posisikan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 2. Metode pengencangan baut Metode pengencangan baut ada dua, yaitu metode elastic region konvensional dan metode plastic region angle torque. d. Tugas 4. 1. Buatlah flow chart tentang prosedur pemasangan roda! e. Tes Formatif 4. 1. Jelaskan tentang prosedur pemasangan roda dan pengencangan mur roda ! f. Kunci Jawaban Formatif 4 1. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban. Peralatan yang perlu disiapkan antara lain Tire gauge alat ukur tekanan ban, Chuck udara untuk ban, udara bertekanan, kunci roda dan jack stand. c. Tempatkan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 ? Kencangkan setiap mur roda dengan kunci mur roda dan periksa jika ada yang kendor. ? Jika ada yang longgar, kencangkan sampai putaran yang ditentukan. ? Putaran untuk mengencangkan - g. Lembar Kerja 4 1. Alat dan Bahan a. Ban mobil lengkap dengan ban dalam dan peleknya b. Alat ukur tekanan ban dan kunci roda c. Lap/majun 2. Keselamatan Kerja a. Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya. b. Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c. Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. d. Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan. e. Bila perlu mintalah buku manual dari ban yang menjadi training object. f. Gunakanlah jack stand untuk menyangga kendaraan. 3. Langkah Kerja a. Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan efisien. b. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti. c. Lakukan pemasangan roda sesuai prosedur yang benar! d. Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas. e. Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas. 4. Tugas a. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 4! b. Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas! BAB III EVALUASI A. PERTANYAAN 1. Gambarkan konstruksi dasar ban, berikan keterangan komponen-komponennya ! 2. Jelaskan prosedur pelepasan dan pemasangan roda ! B. KUNCI JAWABAN 1. Konstruksi dasar ban. a. Carcass Cassing Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply layer dari tire cord lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester atau nylon. b. Tread Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan. Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan jalan. c. Sidewall Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus melentur di bawah beban yang dipikulnya selama berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi lainnya. d. Breaker Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban untuk bus dan truck serta truck ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan polyester. e. Belt Rigid Breaker Ini adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck menggunakan rigid breaker dari kawat baja. f. Bead Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim pelek dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip. Chafer Bead Heeel Bead Wire Bead Toe Flipper Bead Base 2. Prosedur prosedur pelepasan dan pemasangan roda. a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban menurut spesifikasi. c. Posisikan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah
Iamendorong agar tim-tim menjalankan apa yang ditetapkan Pirelli sebagai pemasok ban tunggal F1. Pabrikan itu pasti telah melakukan pengujian sebelum merilis ambang batas tekanan ban. "Tapi jika itu kasusnya, sangat mengkhawatirkan karena keselamatan adalah masalah kritis. Secara umum, ada prosedur dan pemeriksaan lebih ketat yang diberlakukan.
JOBSHEET PRAKTIKUM RODA DAN BAN Alat dan bahan - Alat ………………………….. ………………………….. ………………………….. ………………………….. ………………………….. ………………………….. - Bahan …………………… .. …... ……………………… .. … ……………………… .. … ………………………….. 1. Prosedur pembongkaran ban a. Kendorkan baut roda pada ban dengan menggunakan kunci roda b. Dongkraklah kendaraan kemudian ditahan oleh jackstand untuk menahan kendaraan agar lebih aman c. Buka roda roda dan ban dengan membuka semua mur roda sehingga terlepas dari baut pada poros d. Buka tromol ban dengan cara menggunakan baut 12 masukan ke lubang yang ada pada tromol sehingga tromol dapat terlepas dari poros roda e. Kempeskan ban dengan membuka air valve dengan menggunakan kunci pentil sehingga udara didalam ban habis f. Lepaskan ban dalam dengan menggunakan alat sehingga ban dalam dapat dikeluarkan dari roda dan ban 2. Prosedur pemeriksaan ban 1. Prosedur pemeriksaan ban luar. - Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. - Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan pelek. - Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak pada sisi luar dan sisi dalam dari ban. Kerusakan yang sering terjadi pada ban diantaranya ply-cord putus retak alur, rusak luar telapak, retak dinding samping, kerusakan bead, lapisan ban terpisah separation, dan kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna pada ban tubeless. - Secara visual, periksa perubahan bentuk/keausan pada pola ban. Keausan yang sering terjadi pada ban adalah keausan normal karena umur pemakaian, dan keausan yang tidak normal, yakni aus pada shoulder, aus pada bagian tengah tread, aus sebelah luar/dalam, aus berbulu, aus tidak rata spot wear , dan toe-and-heel . 2. Prosedur pemeriksaan ban dalam. - Bersihkan seluruh permukaan ban dalam dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air bersih. - Periksa kesesuaian dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar radial harus menggunakan ban dalam radial - Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92% atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti baru. - Periksa kondisi pentil. Pentil yang sudah tidak bekerja dengan baik macet, karatan, bocor tidak layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak karatan/bocor menunjukkan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan terpasang. - Periksa karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak juga harus diganti baru. 3. Prosedur Pemasangan Ban a. Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal. b. Pompa ban dengan kompresor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban. Peralatan yang perlu disiapkan antara lain Tire gauge alat ukur tekanan ban, Chuck udara untuk ban, udara bertekanan, kunci roda dan jack stand. c. Tempatkan roda pada lubang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai dengan tanda pemasangannya. d. Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan. e. Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar disamping ini, Torsi 600 kgf-cm 59 43 - Kencangkan setiap mur roda dengan kunci mur roda dan periksa jika ada yang kendor. o Jika ada yang longgar, kencangkan sampai putaran yang ditentukan. o Putaran untuk mengencangkan -
c Prosedur pelaksanaan servis. 8. Apabila servis spooring dan balancing telah selesai dilaksanakan, mekanik harus melakukan pengujian dan pmeriksaan ulang terhadap kendaraan, tujuannya adalah untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan pasca servis.
1. Kesesuaian ban terhadap pelek yang digunakan. Ukuran ban harus sesuai dengan pelek yang digunakan. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat ukuran ban yang tertera pada sidewall dan dibandingkan dengan ukuran pelek yang digunakan. Ukuran pelek biasanya tertera pada pelek tersebut. Pemakaian pelek yang tidak sempurna akan mengakibatkan akibat seperti telah diuraikan di atas. Penting juga memeriksa run out pelek roda, yaitu seperti gambar dibawah ini. Gambar 24. Memeriksa Run Out Pelek 2. Pemeriksaan keausan ban. Keausan ban dapat dilihat dengan melihat indikator keausan ban pada tread. Apabila keausan tread mencapai indikator, hal ini menunjukkan batas keausan ban dan saatnya ban harus diganti. Gambar 25. Pemeriksaan Keausan Ban New Tread Worn Tread TREAD WEAR INCICATOR Location marks 3. Tekanan angin. Tekanan angin ban yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan pada ban dan memperpendek umur ban, diantaranya keausan tread tidak rata, lepasnya ikatan ply-cord dari karet ban, dan keretakan pada daerah sidewall. Oleh karena itu penting juga dilakukan memeriksa keolengan roda, seperti gambar dibawah ini. keolengan roda 1,0 mm Gambar 26. Pemeriksaan run-out ban 4. Kerusakan luar. Kerusakan luar dari ban merupakan kerusakan yang dapat diamati secara visual. Gambar 27. Pemeriksaan Kerusakan Luar Ban a. Rib Tear Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban. Tear Rib disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi kerusakan. Gantilah ban Anda b. Separation Pada bagian luar ban terjadi benjolan bagian yang menggelembung terutama pada shoulder, atau pada sidewall. Ini disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan tinggi. c. Terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban. Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi defleksi pergerakan-pergerakan yang besar pada sidewall. Gaya regang tarik yang berulang-ulang menyebabkan ply-cord putus. Macam dan Golongan Kerusakan Ban Luar Tabel 2. macam dan Golongan Kerusakan Ban Luar Macam dan Kondisi kerusakan Penggolongan Ply-cord putus Berbahaya Mencapai benang / kanvas Berbahaya Retak alur Belum mencapai benang Hati-hati Mencapai benang / kanvas Berbahaya Rusak luar telapak Belum mencapai benang Hati-hati Mencapai benang / kanvas Berbahaya Retak dinding samping Belum mencapai benang Hati-hati Kerusakan bead Bead broken Berbahaya Lapisan ban terpisah separation Berbahaya Kebocoran/perbaikan yang tidak sempurna 5. Keausan ban. Digolongkan menjadi dua, yaitu keausan karena umur pemakaian dan keausan yang tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi karena umur pemakaian ban. Apabila tanda indikator keausan pada tread sudah terlihat, ban perlu diganti baru. Berikut ini merupakan keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban. a. Ban Aus Pada Shoulder Atau Di Tengah Penyebab utama keausan ban yang terpusat pada shoulder atau di tengah adalah kesalahan tekanan ban. Kalau tekanan ban terlalu rendah, maka bagian tengah akan cekung, dan beban akan tertumpu pada shoulder sehingga akan aus lebih cepat daripada bagian tengah. Beban yang berlebihan juga akan berakibat sama. Kalau tekanan ban terlalu tinggi, bagian tengah ban menjadi cembung, dan sebagian besar beban akan tertumpu di tengah sehingga keausannya lebih cepat daripada bagian shoulder. Gambar 28. Aus Pada Tengah Tread dan Pada Shoulder b. Keausan Ban Sebelah Dalam Atau Sebelah Luar 1 Keausan karena menikung, seperti terlihat di bawah adalah yang disebabkan karena berbelok dengan kecepatan yang berlebihan. Ban tergelincir dan mengakibatkan jenis keausan diagonal. Ini adalah masalah yang paling sering terjadi. Satu-satunya cara Keausan pencegahannya adalah pengemudi harus memperlambat kendaraan pada saat membelok. 2 Deformasi atau kelonggaran yang berlebihan pada bagian suspensi akan mempengaruhi front wheel alignment, dan mengakibatkan keausan ban tidak normal. 3 Kalau sebelah tread keausannya lebih cepat dari yang lain, penyebab utamanya adalah mungkin camber tidak tepat. Karena besarnya bidang singgung ban dengan jalan tergantung pada besarnya beban, ban dengan camber positip, diameter sebelah luarnya lebih kecil daripada sebelah dalam. Akibatnya, tread bagian luar akan slip pada jalan untuk mengejar jarak tempuh yang sama untuk tread bagian dalam. Kejadian slip ini mengakibatkan keausan yang berlebihan di sebelah luar tread. Untuk ban dengan camber negatip, keausan tread di sebelah dalam akan lebih cepat. Gambar 29. Aus Sebelah Dalam dan Luar c. Keausan Akibat Toe-In Atau Toe-Out Aus Berbulu Penyebab utama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelan toe-in yang tidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slip keluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam pada permukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan toe-in. permukaan tread akan membentuk susunan seperti bulu seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Ini dapat diketahui dengan jalan mengusapkan tangan pada tread dari bagian dalam ke bagian luar ban. Gambar 30. Keausan Ban Akibat Toe – in Dalam hal lain, toe-out yang berlebihan akan menarik ban ke dalam dan menggesek bidang singgung tread bagian luar pada permukaan jalan. Keausan toe-out yang terjadi bentuknya seperti gambar di bawah. Gambar 31. Keausan Ban Akibat Toe – out d. Keausan Toe-and-Heel Keausan toe-and-heel adalah aus sebagian yang sering terjadi pada ban dengan pola tread block dan lug. Ban dengan tread berpola rib keausannya membentuk pola seperti gelombang. PENTING ! Kalau kedua ban menunjukkan keausan seperti ini, berarti penyetelan front end tidak tepat. Kalau hanya sebelah ban yang mengalami keausan seperti itu, kemungkinan penyebabnya adalah steering knuckle arm bengkok. Ini mengakibatkan in atau toe-out sebelah ban lebih besar dari lainnya. Keausan Keausan Karena ban yang bukan penggerak roda tidak memperoleh gaya penggerak, tetapi hanya gaya pengereman, keausannya cenderung membentuk pola toe-and-heel. Keausan seperti ini juga akan terjadi jika rem secara berulang-ulang diinjak dan dilepaskan, yang mengakibatkan ban tergelincir pada jarak yang pendek berkali-kali. Gambar 32. Keausan Toe – and – Heel e. Keausan Spot/Spot Wear Cupping Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti diterangkan di bawah. Kalau bearing roda, ball joint, tie rod end, dan lain-lain mengalami keausan yang berlebihan, atau kalau spindle bengkok, ban akan bergoyang pada titik tertentu di saat berputar dengan kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban. Gambar 33. Keausan Spot
komponenkomponennya seperti pada : blok motor, kepala silinder, mekanik katup, poros engkol, kelengkapan piston, poros nok dan yang. lainnya. Perubahan fisik tersebut dapat mengganggu kinerja engine. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan perawatan secara. rutin/berkala, agar tingkat perubahan yang terjadi dapat ditekan.
0% found this document useful 0 votes2 views36 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2 views36 pagesMelepas Dan Memasang Roda Mobil Serta Perawatan BanJump to Page You are on page 1of 36 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 9 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 16 to 33 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

3 Pemeriksaan pegas katup a. Periksa keadaan pegas. b. Ukur panjang bebas pegas. 4. Pemeriksaan katup a Bersihkan kerak karbon pada klep. b.Periksa keadaan katup dengan melihatnya dari kemungkinan permukaan yang tidak rata, retak, atau rusak bakar. Bila hal ini ada, ganti dengan yang baru c.Ganti katup bila aus, gepres, berkarat, dan tidak

\n \n prosedur pemeriksaan kerusakan ban luar
Apabilasalah satu dump truck mengalami kerusakan saat sedang hauling maka ini akan menghambat atau memblokir lintasan dump truck lainnya. Ban dump truck merupakan hal penting yang harus dilakukan pemeriksaan secara berkala karena ban terkait langsung dengan ketersediaan dan performa alat angkut dump truck. Untuk meminimalisir resiko kerusakan
Kerusakanstruktural internal ban. Ketika bahu atau dinding samping ban terbentur suatu benda (misalnya lubang atau pinggiran trotoar) sewaktu mengemudi yang menyebabkan rusaknya kawat ban luar. Tekanan angin ban internal yang dikombinasikan dengan kelemahan pada dinding samping menyebabkan benjolan terbentuk pada daerah yang telah rusak. Prosedurpemeriksaan kerusakan ban luar. 82. 1) Bersihkan seluruh permukaan ban dari kotoran dan bendabenda. asing yang menempel, bila perlu cuci dengan air. bersih. 2) Secara visual, periksa kesesuaian ukuran ban dengan pelek. 3) Secara visual, periksa ban jika terdapat cacat atau rusak. Kerusakanfisik pada pelek seperti : retak, karat/keropos dan bekas tumbukan yang berlebihan Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda : Kendorkan poros roda belakang. Periksa kesesuaian ukuran dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran yang sama. Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling
BacaJuga : Diagnosa kerusakan ECU Bag 2 : Alat test, Prosedur test dan Identifikasi Komponen. Kita akan memulai pemeriksaan kerusakan ECU dengan melaksanakan pemeriksaan secara visual, dan kemudian dilanjutkan pada pemeriksaan ECU lebih dalam lagi. Pemeriksaan dasar secara visual akan membantu kita mengidentifikasi kerusakan pada episode dalam
2 Mengukur tegangan, tahanan dan arus 3) Pemeriksaan kerusakan ringan pada rangkaian/system kelistrikan dan prosedur menghindari kerusakan ECU 4) Mengganti sekering dan bohlam 5) Perbaikan rangkaian kabel 6) Perbaikan konektor Kompetensi ini merupakan kompetensi dasar guna mempelajari sistem kelistrikan sehingga harus dikuasai dengan baik.
memperbaikidan memasang ban luar dan ban dalam Sedang75 Tinggi 80 78 77,67 4.12 Melaksanakan membongkar memperbaiki dan memasang ban luar dan ban dalam Sedang75 Tinggi 80 78 77,67 3.10 Menerapkan cara perawatan sistem kemudi dan power steering Sedang75 Tinggi 80 78 77,67 PENENTUAN KKM Smstr Kriteria Ketuntasan Minimal Kompleksitas Daya dukung

Seperticontoh, pengendara diajarkan bagaimana cara memeriksa tapak ban untuk menghindari bahaya akibat kerusakan pada ban yang sudah aus atau rusak. "Jadi ada edukasi bagi pengendara untuk selalu merawat ban dengan baik dan benar serta prosedur keselamatannya," kata Presiden Direktur PT Bridgestone Indonesia Gaurav Gupta saat datang ke lokasi

1 Lakukan latihan praktik perawatan/servis engine bensin pada engine stand atau pada unit kendaraan yang ada pada bengkel sekolah berulang-ulang sampai benar-benar menguasai materi/trampil. 2. Catatlah dalam buku tugas setiap hasil pemeriksaan dan perbaikan/penyetelan yang dilakukan serta kesimpulan hasilnya.
2. Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban luar ! 3). Jelaskan prosedur pemeriksaan kerusakan ban dalam ! 56 f.Kunci Jawaban Formatif 3. 1). Jenis-jenis kerusakan pada ban biasa dan ban tubeless. a). Rib Tear. Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban yang disebabkan posisi telapak ban tidak menapak
Langkahlangkah melakukan balancing roda : 1. Pasang roda pada alat balancing. 2. Pasang adaptor yang sesuai dengan lubang velg, kemudian kunci roda dengan pengunci. 3. Masukkan data-data, meliputi jarak alat dengan velg (a), lebar ban (b) serta diameter dalam ban (diameter luar velg) (c). 4. Turunkan tutup roda (wheel safety cover), tunggu ProsesFinishing Proses finishing adalah proses akhir dan pembuatan ban secara keseluruhan, dimana jika dalam pemeriksaan ditemukan kesalahan atau kerusakan maka ban tersebut akan ditolak (reject). Pemeriksaan tidak hanya dilakukan terhadap permukaan ban saja, beberapa ban akan dibawa menuju alat X-ray (sinar x) untuk diperiksa apakah ada

Kegiatanbelajar 2 membahas tentang memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan, dan Kegiatan belajar 3 membahas tentang melaksanakan perbaikan ban dalam atau ban luar. Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan.

Pemeriksaanrun-out ban . 4). Kerusakan luar. Kerusakan luar dari ban merupakan kerusakan yang dapat diamati secara visual. Gambar 27. Pemeriksaan Kerusakan Luar Ban a). Rib Tear . Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas dari telapak ban. Tear Rib disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna, sehingga 9cmo4.